Wednesday 31 May 2017

Tidak Hanya Menghafal Pancasila Namun Juga Perlu Dipahami Maknanya

Tepat tanggal 1 Juni, dimana bertepatan tercetusnya Pancasila yang mana terdapat 5 sila penting didalamnya. Mungkin semua Warga Negara Indonesia (WNI) sudah hafal di luar kepala tentang sila – sila Pancasila dari sila pertama sampai kelima. Kita sebagai WNI pastinya sudah diajarkan dan disuruh mengfalkannya sejak di bangku sekolah kita dulu, tidak lupa juga pastinya karena hari Senin selalu di bacakan setiap kali Upacara pengibaran Bendera Merah Putih. Sebelum di bahas tentang Pancasila alangkah baiknya kita merifres kembali Pancasila dari awal hingga akhir.

PANCASILA
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
2.      Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3.      Persatuan Indonesia
4.      Kemasyarakatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5.      Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pancasila adalah Ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata Sansekerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima sendi utama penyusunan Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adli Dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 preambule (pembukaan) Undang – Undang Dasar 1945.

Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni di peringati sebagai hari lahir Pancasila.

Sekarang sudah banyak WNI dari yang muda hingga yang tua hafal diluar kepala tentang Pancasila. Meski begitu tidak luput dari kita ada yang menyia – nyiakan tentang Pancasila itu sendiri. Banyak yang hafal tapi tidak untuk di jiwai, layaknya berjalan membawa peta namun tak mengerti maksut dari peta tersebut akhirnya tersesat juga.

Maka mulai sekarang bertepatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni ini jangan hanya menilai Pancasila dari sila persila untuk di hafalakan. Tetapi jiwanya itu juga harus mempunyai kandungan Pancaila. Jiwa kita bagaimana adil, jiwa kita bagaimana religious, jiwa kita bagaimana berbuat kemanusiaan, jiwa kita bagaimana demokratis. Disitu letaknya pemahaman Pancasila, tidak perlu satu persatu dihafakan melainkan dipahami dan dijiwai.

Penulis : M. Samsul Ali M.

RIP Patung Kuda Cepu

Patung Kuda yang akan digantikan

Penataan Kota Cepu sekarang ini yaitu renovasi taman khususnya patung kuda Ronggolawe yang membelah jalan menuju RSU Cepu. Renovasi yang dilakukan adalah pengubahan ikon berejarah (patung kuda Ronggolawe) menjadi patung Arjuna Wiwaha. Pemkab Blora melalui Dinas Perumahan Pemukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub) telah mengalokasikan anggaran tidak kurang dari Rp. 2,8 Miliar untuk mempercantik Kota.

Anggaran tersebut antara lain untuk merenovasi Taman Tuk Buntung Rp. 1,5 Miliar serta membuat taman dengan ornamen patung Arjuna Wiwaha menggantikan patung kuda dengan pagu anggaran Rp. 1,3 Miliar.

Mempercantik Kota Cepu adalah momen yang sangat di tunggu – tunggu oleh masyarakat. Namun kali ini buakan berarti tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Dinrumkimhub hanya saja sangat aneh bila ikon bersejarah dihilangkan. Dengan anggaran yang begitu besar penggantian patung Kuda Ronggolawe dengan Arjuna Wiwaha sangatlah percuma.

Bung Karno pernah berkata “Bangsa yang besar adalah Bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri”. Dengan begitu berarti kita sebagai rakyat telah melupakan sejarah Cepu. Untuk itu wahai orang yang di balik meja tolong hentikan pembangunan patung Kuda (ikon Bersejarah Cepu). Kalian pasti tak mau dianggap bodoh dalam sejarah bangsamu apalagi dengan tempat berteduhmu sendiri. Jangan hilangkan sejarah jika kau masih menghormati para leluhur.


Anggaran segitu besar lebih baik digunakan memperbaiki patung kuda bukan mengganti menjadi Patung Arjuna Wiwaha. Lebih baik memperbaiki taman yang sudah tidak terurus dan hilangnya kata seribu lampu. Memperindah kota itu bagus tapi jangan sekali – kali menghilangkan sejarah, percuma kotamu menjadi indah tapi buta dari sejarah.

Thursday 18 May 2017

Mesin SETTRONG

Persiapan lomba Tenis Meja

Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu bisa disingkat HMJ-TM STT Ronggolawe Cepu. Mengadakan suatu kegiatan yang selama ini telah ditunggu – tunggu oleh Mahasiswa STT Ronggolawe Cepu terutama Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin. Selama beberapa bulan setelah terjadi problem akhirnya terwujudlah kegiatan tersebut.
Mesin SeTTRong adalah nama yang digunakan oleh HMJ-TM untuk memeriahkan kegiatan yang telah dinanti – nanti. Nama ini diambil dari kata STT Ronggolawe lalu di gabungkan menjadi SeTTRong sedangkan kata mesin sendiri di dapat dari jurusan mesin karena acara di pelopori oleh pasukan hitam pekat (HMJ-TM). Kegiatan yang telah berlangsung selama dua hari ini (18-05-2017) yaitu lomba tenis meja.

Tenis meja diadakan langsung di parkiran jurusan teknik mesin yang bertepatan sebelah barat mushola STT Ronggolawe Cepu. Dengan tempat yang strategis sebelah mushola maka panitia beserta peserta bisa lebih mudah untuk melaksanakan ibadah, bagi peserta maupun panitia beragama muslim. Walaupun tempat yang digunakan outdoor bukan berarti halangan buat panitia, malahan panitia cukup senang dikarenakan bisa merasakan istirahat sejenak dan untuk peserta bisa merasakan nikmatnya hembusan angin.
Rabu, 17 – 05 – 2017, tepat pukul 14:00 WIB dilaksanakan lomba tenis meja atau disebut Mesin SeTTRong dimulai. Banyak yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, Mahasiswa Teknik Mesin sendiri dari semerter tua hingga semester awal. Ada pula dari lain jurusan yaitu Teknik sipil, dan juga Teknik Elektro. Yang paling mengejutkan staf karyawan beserta dosen STT Ronggolawe Cepu iku berpartisipasi. Bukan hanya itu yang membuat acara ini meriah, mantan KAHIM Ke 1 dan Ke 2 HMJ-TM STT Ronggolawe Cepu (Yosep widiyanto1), (Tito2) ada juga Presiden BEM STT Ronggolawe Cepu (Achmad Sudiro). “Untuk pertandingan ini saya mengalah saja soalnya biar yang lain merasakan kemenangan jangan saya melulu” ucap mantan KAHIM Ke 1.

Ekspresi mantan kahim ke 1 saat bertanding(kaos Merah)

Sejak awal mulanya pertandingan banyak yang mengeluh akan kurangnya air minum. Entah kurangnya persediaan air untuk peserta atau gara – gara aturan tidak diperbolehkannya minum. “Saya bukan mengalah, memang saya akui saya kalah namun ada sebab kenapa saya kalah. Haus, itulah penyebabnya.” sepenggal kata dari Presiden mengeluh. Mungkin dengan keluhan – keluhan silih berganti panitia bisa menerimanya untuk sebuah masukan dan memberi fasilitas lebih demi lancarnya acara tersebut.

Semoga dengan diadakannya lomba seperti ini bisa mendongkrak lagi semangat para pasukan hitam pekat (HMJ-TM) dan menjadi acuan jurusan lain. Selain itu bisa mempererat tali silahturahmi kepada keluarga besar Kampus STT Ronggolawe Cepu. 


penulis : Samsul Ali

Tuesday 16 May 2017

Jangan Menyelundap

Selama hidupku selalu saja dibumbui dengan pembodohan hingga manipulasi secara terang – terangan. meski begitu bukan aku tak merasa nyaman seperti ini, aku muak dan sangat bosan ingin rasanya pergi ke pulau kelapa. Setiap aku berontak selalu saja aku tak dianggap bahkan dianggap anak terkonyol didunia. Suatu hari aku pernah beda prinsip dengan orang – orang di sekitarku untuk memberikan kebenaran yang telah aku pelajari selama hidup. Dengan begitu bukannya aku di benarkan oleh kalangan disekitarku malah banyak yang bilang aku sumber dari pemberontakan. Bahkan semua orang juga bilang begitu kepadaku, pada akhirnya aku diasingkan untuk selamanya.

Aku hidup dikeluarga yang tersohor, kakeku yang bernama yahya sangatlah dihormati semua orang. Ayahku layaknya soeharto menjabat paling lama diperusahan walau udah tua namun beliau masih menjabat. Sampai sekarang aku tak pernah tahu mengapa ayahku menjabat terus di perusahaan itu meski sudah tua. Paman dan bibiku yang selama ini menghidupiku, karena aku hidup bersama mereka dan setiap tahunnya ayahku selalu mengirim uang untuk hidupku. Bukan hanya aku saja yang diberi uang tiap tahunnya, karena yang hidup bersama paman dan bibi ada saudaraku. Dari tiga bersaudara setiap tahunnya selalu di kirim uang yang sama bahkan yang paling aku suka dari ayahku yaitu ada uang jalan – jalan.

Bulan kebulan telah berganti, semula belum ada problem untuk kami tiga bersaudara sampai akhirnya menemukan sebuah keganjalan pada paman dan bibiku. Suatu hari kami tiga bersaudara meminta jatah untuk kehidupan kami. Dari gelagat paman ada sesuatu yang disembunyikan dari kami, curigapun mulai terbayang – bayang di otak. Setelah lama kami berbincang dengan paman menghasilkan hati yang terbakar api, kamipun lekas keluar dari rumah untuk membuang energi negatife di hati. Betapa teganganya paman hingga kami di bodohinya dengan begitu kehidupan yang kami jalankan sangatlah kurang. Percuma punya ayah kaya namun kehidupan anaknya diatur oleh paman yang tamak. Semakin lama aku hidup bersama paman dan bibiku semakin aku tersiksa olehnya. Dengan begitu aku dan tiga saudaraku menyisihkan sebagian uang kami untuk membuka usaha sediri. Walau kecil – kecilan sekiranya cukuplah untuk uang jajan kami dan hidup kami selama setahun.

Lama kami berjualan tiba – tiba ayah datang ketempat kami berjualan. Yang paling tidak menyenangkan ayah datang dengan bibi. bibi marah mengeluarkan suara lantang kami dianggap pengemis. Betapa sakit hati ini sudah tak diberi hak malah dimaki seperti pengemis. Kami berkumpul di rumah paman disana ada bibi, paman dan ayah. Ayah sangat marah besar dengan kelakuan kami, kami bingung mengapa ayah tiba – tiba semarah itu. Sekian lama kami ditegur oleh ayah ada perasaan yang mengganjal di benakku. Sesuatu yang harus di pecahkan dan harus diselesaikan dengan paman. Salah satu dari kami melakukan pembelaan bahwa uang yang di berikan kepada kami ternyata kata paman sudah habis maka kami inisiatif berjualan untuk kehidupan kami. “selama ini apa saja yang telah kalian lakukan hingga habis segitu banyak? Bukankah uang yang kuberi sudal lebih dari cukup?” tanya ayah. “Kami tak melakukan apapun, kami hanya membeli apa yang diperlukan untuk hidup, dan kami selalu menyisihkan uang jajan sampai membuat usaha sendiri” kata salah satu dari 3 saudara. Ternyata setelah diselesaikan dengan seksama, paman sudah berbelit membodohi dan mengambil hak kami selama satu tahun.


Dari situlah aku mengerti bahwa semua masalah keuangan ataupun dana – dana yang diberikan harus transparan. Agar semua yang kita lakuan tidak mengorbankan salah satu pihak, yang paling penting jika sudah diberi amanah agar tidak mengabaikannya apalagi masalah keuangan. Jangan menyelundap jika tak mau sampai di cap oleh orang sebagai koruptor.