Tuesday 6 March 2018

ORGAN TANPA TUBUH


Hampir setiap manusia membutuhkan yang namanya tubuh, jikalau manusia hidup tanpa tubuh entah bagaimana untuk bergerak. Melihat begitu besarnya fungsi tubuh bagi kehidupan alangkah baiknya kita mempelajari tentang perawatan tubuh. Tubuh akan selalu bersinergi dengan anggota– anggotanya, dan kita lupa dengan anggota yang kita miliki.

Lalu untuk apa kita membahas tubuh? Sedangkan tubuh bisa kita rawat dengan keadaannya sendiri. Coba kita berfikir sejenak, didalam berorganisasi apakah sudah kita merawat anggota–anggota kita?. Selama ini banyak sekali organisasi yang minim akan perawatan tubuh hingga mereka para anggota terpecah dan meninggalkan organisasi itu sendiri.

Di dalam berorganisasi jika tidak mempunyai anggota apa yang kita rasakan? Pastinya menjadi terbengkalai. Ketika membuat sebuah acara besar contohnya, kita kekurangan anggota dan akhirnya kita membuat rekruitmen kepanitian. Apakah kalian tidak malu dengan tubuhmu sendiri?, padahal kita sudah di berikan begitu banyak anggota tapi mereka di acuhkan begitu saja. Setelah kita tau begitu besarnya fungsi anggota bagi organisasi masihkah kalian melupakan anggotamu?.

Secara garis besar kita bisa menyalahkan sang kepala, karena apa? Karena anggota bisa bergerak adanya kepala. Kepala jika tidak mau berfikir tubuh tidak akan bergerak sama sekali, dan akibatnya kita disebut mati karena tidak mau berfikir. “orang yang tidak mau berfikir itu disebut mati karena orang yang mati adalah orang yang sudah waktunya untuk berhenti berfikir”. Bagi seorang pemimpin harus bisa mengayomi para anggotanya, agar anggotanya nyaman dengan keadaan yang ada. Terkadang pemimpin juga mendapati yang namanya mengeluh gara – gara anggotanya susah untuk diatur.

Bolehkah seorang pemimpin mengeluh dengan keadaan?, Jawabannya cukup simple “boleh”. Munculah sebuah ingatan “dengan semangat juang dulu kau menyalakan api hingga membara. Kini api mulai menelan korban dan menuju kehancuran”. Dengan mengeluh seorang pemimpin harus bisa bangkit agar tidak ada terjadinya kehancuran dan bisa memadamkan api yang terlalu besar yang memakan korban kehancuran.

Untuk menjadi anggota memang terkadang kita juga salah dalam bertindak dan selalu menganggap bahwa argument yang dibuat oleh pemimpin itu tidak sepaham dengan kita. Kita selalu berontak kepada pemimpin karena kita tak sefaham sehingga kita tidak menganggapnya. Bukan itu yang disebut anggota, apapun yang terjadi seorang pemimpin tidak akan salah dalam berfikir. Otak ada dalam kepala jika kita menyalahkan pemimpin lalu dimanakah otak kalian? “Anggota harus menghormati pemimpin dan pemimpin harus bisa mengayomi anggotanya”.

Maka bisa disimpulkan jika ingin organisasi itu bisa bergerak sesuai dengan yang di inginkan kita harus bisa bersinergi dengan anggota tubuh. Saling mengisi, saling bekerjasama, saling mengisi antara yang satu dengan yang lain. Tidak boleh menyalahkan ataupun meragukan kemampuan yang lain, Karena seburuk apapun itu mereka adalah anggota tubuh. Jangan sampai ada yang menyebut “Organ Tanpa Tubuh”.



Penulis : M. Samsul Ali .M.